Air conditioners
Control System:
Definisi: Kombinasi dari berbagai elemen yang terhubung sebagai satu unit untuk mengarahkan atau mengatur dirinya sendiri atau sistem lain untuk memberikan output tertentu yang dikenal sebagai sistem Kontrol. Kita tahu mengendalikan pada dasarnya dikenal sebagai tindakan mengatur atau mengarahkan.
Jadi sistem kontrol digunakan untuk mengarahkan berfungsinya sistem fisik untuk melaksanakan tujuan yang diinginkan.
Misalnya, dari sistem televisi, lemari es, AC, hingga mobil dan satelit, semuanya membutuhkan pengontrolan yang tepat untuk menghasilkan output yang dirancang. Jadi semua ini adalah sistem kontrol.
Perlunya Sistem Kontrol
Sistem kontrol dianggap sebagai salah satu aspek utama dari teknologi kami yang terus berkembang. Setiap sektor industri terkait dengan sistem kontrol dalam beberapa atau cara lain.
Seperti dalam teknologi luar angkasa, sistem tenaga, sistem transportasi, robotika, pengontrolan peralatan mesin, dll., semuanya perlu dikendalikan. Jadi ini pada dasarnya adalah sistem kontrol.
Ini pada dasarnya memberikan tanggapan atau aplikasi yang diinginkan ketika kontrol yang tepat diberikan kepada mereka.
Perlu dicatat di sini bahwa input dan output dari sistem kontrol harus memiliki hubungan matematis yang sesuai di antara keduanya. Ketika ada proporsionalitas linier antara input dan output dari sistem maka itu dikenal sebagai sistem kontrol linier, jika tidak, sistem non-linier.
Komponen Sistem Kontrol
Sebagian besar sistem kontrol dibagi menjadi dua domain utama:
Proses terkendali: Bagian dari sistem yang memerlukan pengendalian dikenal sebagai proses atau pabrik yang dikendalikan.
Controller: Elemen internal atau eksternal dari sistem yang mengontrol proses dikenal sebagai controller.
Selanjutnya, beberapa aspek lainnya adalah sebagai berikut:
Input: Untuk setiap sistem untuk memberikan hasil tertentu, beberapa sinyal eksitasi harus disediakan. Sinyal ini biasanya diberikan melalui sumber eksternal. Jadi, sinyal yang disediakan secara eksternal untuk operasi yang diinginkan dikenal sebagai input.
Output: Respon keseluruhan sistem yang dicapai setelah penerapan input dikenal sebagai output.
Gangguan: Kadang-kadang bahkan saat memberikan input yang diperlukan, sistem gagal menghasilkan output yang diinginkan. Jadi sinyal yang menyebabkan variasi pada output yang diinginkan dikenal sebagai gangguan.
Sekarang, gangguan dapat terdiri dari dua jenis tergantung pada asalnya. Jika gangguan tersebut dibangkitkan dari sistem itu sendiri maka disebut gangguan internal.
Sedangkan jika gangguan dibangkitkan dari suatu tempat di luar sistem dan tanpa disadari bertindak sebagai masukan lain ke dalam sistem sehingga menimbulkan efek yang merugikan pada keluaran. Kemudian dikenal sebagai gangguan eksternal.
Jenis Sistem Kontrol
Ini sebagian besar diklasifikasikan berdasarkan apakah output terlibat dalam tindakan pengendalian atau tidak.
1. Sistem Kontrol Loop Terbuka
Dalam sistem loop terbuka, input yang diterapkan atau faktor pengontrol tidak tergantung pada output sistem.
Sistem kontrol loop terbuka kadang-kadang disebut sebagai sistem non-umpan balik. Hal ini terjadi karena tidak ada perbandingan yang dilakukan antara input dan output dari sistem untuk tindakan pengendalian.
Gambar di bawah ini merupakan diagram blok dari sistem loop terbuka:
Contoh: Immersion rod
Batang perendaman digunakan untuk memanaskan air. Ketika input diberikan yaitu suplai eksternal diberikan maka batang mulai memanaskan air. Tetapi tidak ada cara yang disediakan oleh batang untuk merasakan tingkat pemanasan yang diperlukan yaitu, umpan balik tidak ada.
Jadi ini adalah contoh dari sistem kontrol loop terbuka.
2. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Dalam sistem loop tertutup, input atau faktor pengontrol yang diterapkan tergantung pada output sistem. Ini juga dikenal sebagai sistem kontrol umpan balik karena dalam sistem seperti itu perbandingan antara input dan output yang dicapai dilakukan untuk mendapatkan sinyal output yang diinginkan.
Contoh: AC (Air conditioners)
AC digunakan untuk mengatur suhu ruangan. Jadi sistem kontrol ini menggunakan termostat sebagai unit umpan balik.
Suhu ruangan yang sebenarnya diukur terlebih dahulu dan dengan demikian suhu disesuaikan untuk mendapatkan nilai suhu ruangan yang diinginkan.
Fitur
1.Sensitivitas:
Sensitivitas adalah kemampuan untuk menunjukkan variasi instan dalam output setiap kali ada perubahan input. Ada parameter eksternal seperti perubahan suhu atau kondisi atmosfer lainnya yang menghambat kinerja sistem yang sebenarnya. Jadi sistem kontrol harus peka hanya pada input yang benar-benar diterapkan dan tidak terhadap parameter eksternal lainnya.
2.Stabilitas:
Sistem harus stabil saat memberikan output tanpa menunjukkan fluktuasi dengan waktu.
3.Bandwidth:
Rentang frekuensi yang diizinkan dari sistem menentukan bandwidth-nya. Dan untuk memiliki respon frekuensi yang baik sistem harus memiliki bandwidth yang tinggi.
4.Kebisingan:
Sinyal yang tidak diinginkan yang menghambat kinerja sistem dikenal sebagai kebisingan. Sistem kontrol yang baik harus menunjukkan kerentanan yang paling kecil terhadap kebisingan.
5.Akurasi:
Sistem harus menghasilkan output yang akurat, sehingga memiliki peluang kesalahan paling kecil dalam nilai output yang dicapai.
6.Kecepatan:
Kecepatan mendefinisikan waktu pemrosesan sistem di mana output yang ditentukan tercapai. Jadi kecepatan sistem harus cukup tinggi untuk mengirimkan output tepat waktu.
Ini semua tentang pengenalan dasar sistem kontrol.
Komentar
Posting Komentar